Minggu, 12 Juni 2011

Prinsip Umum Perancangan Antar Muka Pengguna




Genealogy-J



Simple Family Tree




1.       1. Aksesibiltas(Operabilitas, Perseptabilitas)

Merupakan prinsip yang menekankan agar antarmuka dapat diakses oleh berbagai pengguna dengan kemampuan yang berbeda-beda secara visual, auditori, fisik dan kognitif serta berbeda pengalaman ataupun cara menyikapi teknologi.

       Operabilitas : dapat dioperasikan oleh kemampuan fisik manusia.
       Perseptabilitas : dapat diterima dan dipahami oleh kemampuan sensori manusia.


Genealogy-J
Berdasarkan tampilan awalnya antar muka ini sudah memenuhi prinsip pertama, karena dapat kita operasikan langsung dengan kemampuan fisik dan sensori.

Simple Family Tree
Dari tampilan awalnya user akan kebingungan, apa yang mesti di lakukan terlebih dahulu kurang dapat dicerna oleh kemampuan sensori.

2.      2. Visibilitas
Merupakan prinsip yang memperlihatkan status sistem dan metode penggunaan sistem dengan jelas.

Genealogy-J
Pada antarmuka ini sudah jelas memenuhi prinsip Visibilitas, karena sewaktu interface ini diakses maka akan langsung tampil di screen. Jadi status system nya jelas “sedang di akses”.

Simple Family Tree
Sama hal nya dengan software pembanding nya, simple family tree ini sudah memenuhi aspek Visibilitas.

3.      3. Kesederhanaan (Simplicity)
Keserhanaan (Simplicity) merupakan prinsip menyediakan antarmuka yang sesederhana mungkin, dengan cara :
      menggunakan penguakan progresif (progressive disclosure), menyembunyikan sesuatu hingga ia digunakan
      menyajikan fungsi yang umum dan perlu terlebih dahulu
      menyediakan hirarki visual yang jelas
      menyediakan default
      menyediakan keseragaman dan konsistensi
      mengeliminasi elemen yang tidak perlu.
      memungkinkan pengguna untuk fokus pada tugas / pekerjaannya, tanpa harus memikirkan mekanisme antarmuka. 
      menyembunyikan cara kerja di dalam komputer dan komunikasi proses komputer.
      tidak menggunakan terlalu banyak kode dan istilah teknis.


Genealogy-J
Pada antarmuka ini masih belum memenuhi prinsip simplicity, karena masih banyak tombol-tombol yg memenuhi bar, yang malah membuat user bingung dan canggung dalam mengaksesnya.

Simple Family Tree
            Interface ini sudah memenuhi prinsip kesederhanaan, sangat terlihat sewaktu di tampilan awal program ini dijalankan.

4.      4. Efisiensi
Prinsip yang menekankan pada minimasi pergerakan mata dan tangan serta aksi kendali lain.
      pengorganisasian sistem hendaknya sesuai dengan tugas-tugas yang dilakukan pengguna untuk menyelesaikan pekerjaannya.
      struktur dan aliran fungsi hendaknya memungkinkan transisi yang mudah antar beberapa tugas.
      jalur navigasi hendaknya sependek mungkin. Pengguna tidak boleh dipaksa untuk bernavigasi antar aplikasi atau antar banyak layar untuk menyelesaikan tugas sehari-hari.
      pergerakan mata ketika melihat  layar hendaknya berurutan.

Genealogy-J
            Antarmuka ini sangat tidak memenuhi prinsip efisiensi, karena susunan text dengan tombolnya sangat membuat mata harus bekerja dengan maksimal. Seharusnya disusun lebih rapi lagi sehingga pergerakan mata bias teratur.
Simple Family Tree
            Penggunaan prinsip ini sangat baik di antar muka ini, karena susunan menu nya teratur dan sangat memudah kan pergeeakan mata.
5.      5. Konsistensi
      Konsistensi dengan dunia nyata : Penggunaan konvensi dan aturan yang sama dengan yang ada di dunia nyata.
      Konsistensi internal :
            Penggunaan konvensi dan aturan yang sama untuk semua aspek sebuah antarmuka, meliputi :
     prosedur operasi dan navigasi
     identitas visual atau tema
     pengorganisasian, penyajian, penggunaan dan lokasi komponen
·         Konsistensi eksternal
     Penggunaan konvensi dan aturan yang sama untuk semua antarmuka-antarmuka yang berhubungan.
     Bedakan hanya bila jelas manfaatnya bagi pengguna

Genealogy-J
            Bisa dikatakan antarmuka ini sudah memenuhi prinsip ini, karena penggunaan icon nya sudah sesuai dengan kehidupan nyata.
Simple Family Tree
            Antarmuka ini masih belum memenuhi prinsip ini, karena penggunaan menu-menunya berbeda dengan susunan menu pada software pada umumnya. Sehingga pengguna harus dapat menyesuakan dirinya sendiri dengan antarmuka ini.

6.      6. Prediktabilitas
·         Pengguna hendaknya mengantisipasi progresi natural dari setiap tugas.
·         menyediakan elemen layar yang dapat dibedakan dan dikenali
·         menyediakan petunjuk / gambaran tentang hasil dari aksi yang akan dilakukan
·         Tidak membungkus atau menggabungkan aksi.
·         Semua ekspektasi hendaknya benar-benar terpenuhi.

Genealogy-J

                Antarmuka ini sudah memenuhi prinsip ini karena tidak ditemukan tombol-tombol yang memiliki dua aksi sekaligus, dan penggunaan icon nya sudah dapat diekspektasikan oleh pengguna.

Simple Family Tree
                Sama seperti genealogy, namun user cendrung bingung untuk mengakses dan sulit untuk mengekspektasikan “apa yang mesti dilakukan terlebih dahulu”.


7.      7. Kontrol dan Fleksibilitas

       Pengguna harus memegang kendali interaksi
       aksi dihasilkan dari permintaan pengguna
       aksi dilaksanakan dengan cepat
       aksi dapat diinterupsi dan dihentikan oleh pengguna
       Konteks harus berasal dari perspektif pengguna
       Upaya mencapai tujuan harus fleksibel dan
       kompatibel dengan kemampuan, pengalaman dan kesukaan pengguna.
       Menghindari penggunaan mode karena membatasi aksi yang disediakan untuk pengguna.
       Memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi aspek- aspek antarmuka, namun disamping itu sistem tetap menyediakan pengaturan default.

Genealogy-J
            Aksi – aksi memang berdasarkan perintah pengguna, dan tidak ada pembatasan didalam nya. System juga memiliki pengaturan defaultnya bila kita telah mengkonfigurasi ulang pengaturan nya. Jadi sudah bisa dikatakan antarmuka ini sudah memakai prinsip ini dengan baik.
Simple Family Tree
            Antarmuka ini masih belum memenuhi prinsip ini karena masih terdapat kerancuan dalam memenuhi tujuan pengguna.
8.      8. Respon terhadap pengguna (Responsiveness)

              Sistem harus menanggapi permintaan pengguna dengan cepat.
              Sistem menyediakan pemberitahuan segera (secara visual, tekstual ataupun auditori) atas segala tindakan pengguna.

Genealogy-J
            Sudah memenuhi prinsip ini, karena prosesnya bsa dikatakan cepat dalam pemenuhan permintaan user.

Simple Family Tree
            Belum memenuhi prinsip ini, karena masih ada menu yang tidak bisa di jalankan sewaktu diawal program tampil.

9.      9. Penanganan kesalahan
Forgiveness
      Toleransi dan memaafkan kesalahan manusia yang umum dan tidak bisa dihindari
      Mencegah terjadinya error.
      Melindungi dari bencana besar.
      Menyediakan pesan yang membangun ketika kesalahan (error) terjadi.
Recovery
      Sistem hendaknya memungkinkan perintah atau aksi dibatalkan atau dikembalikan.
      kembali dengan segera ke keadaan tertentu jika ditemui kesulitan.
      memastikan pengguna tidak pernah kehilangan hasil pekerjaannya akibat terjadinya kesalahan oleh pengguna atau terjadinya masalah pada perangkat keras & perangkat lunak

Safety
      melindungi pengguna dari melakukan kesalahan (mistake).
      menyediakan petunjuk, pengingat (dukungan memori bagi pengguna), daftar pilihan dan bantuan lainnya. Tidak mengandalkan pengguna untuk mengingat suatu hal.

Genealogy-J

            Prinsip penanganan kesalahan sudah terpenuhi di antarmuka ini karena antarmuka ini menyediakan back dan forward untuk mengantisipasi jika kita melakukan kesalahan.
Simple Family Tree
                Prinsip penanganan kesalahan tidak terdapat di antarmuka ini,karena di antarmuka ini tidak disediakan tombol undo redo,jadi kalau kita melakukan kesalahan tidak bisa di undo.

1010. Kejelasan arti dan tujuan setiap komponen pembentuk sistem
Antarmuka hendaknya jelas secara visual, konseptual, dan lingustik meliputi :
ü  elemen visual
ü  fungsi
ü  metafor
ü  kata dan teks
Genealogy-J
                Pada antarmuka ini sudah memenuhi prinsip ini,jelas terlihat dimana pengguna harus mengisikan birth name. first name. data-data lainnya kalau ada siblings maka pengguna isikan dll.
Simple Family Tree
Prinsip ini belum terpenuhi di antarmuka ini karena kurang dalam strukturisasinya disbanding antarmuka diatas,jadi pengguna kurang jelas dan ragu.

1111. Kejelasan tentang keterkaitan antar komponen sistem secara keseluruhan 

       Sistem hendaknya mudah dipelajari dan dimengerti. seorang pengguna hendaknya mengetahui hal-hal berikut : apa yang akan dilihat, apa artinya, apa yang akan dilakukan, kapan dilakukannya, dimana dilakukannya, kenapa melakukannya, bagaimana melakukannya
       Aliran tindakan, respon, presentasi visual dan informasi hendaknya dalam urutan yang masuk akal sehingga mudah untuk ditempatkan di dalam konteks.


Genealogy-J
                Pada antarmuka ini keterkaitan antar komponen sistem secara keseluruhan sudah jelas,semua fungsi terstruktur dengan jelas,apa yang akan kita lakukan juga sudah diketahui.

Simple Family Tree
                Antarmuka ini sebenarnya juga sudah memenuhi prinsip ini tetapi fungsi kurang terstruktur dengan baik dan jelas.

1212. Enak dipandang

ü  menyediakan kontras (yang mempunyai arti) antar elemen layar.
ü  membuat pengelompokan.
ü  meratakan posisi elemen layar.
ü  menyajikan dalam bentuk 3 dimensi.
ü  menggunakan warna dan grafik secara efektif dan sederhana.

Genealogy-J
                Pada antarmuka ini. Tampilannya enak dipandang. Tanpa adanya kesan mencolok pada antarmuka ini dan telah mewakili semua fungsi pada antarmuka .

Simple Family Tree
                Tampilan pada antarmuka ini sangat polos, bahkan cendrung tidak menarik sama sekali.

1313. Kesan Pertama yang positif
Prinsip yang menekankan agar pengguna mau untuk menggunakan kembali setelah penggunaan pertama.

Genealogy-J
Pada antarmuka ini dapat dikatakan sudah memenuhi prinsip ini. Karena kesan yang positif dimana tampilan awalnya adalah penjelasan fungsi dari antarmuka ini dan tampilan sudah jelas terlihat yaitu untuk membuat silsilah keluarga.

Simple Family Tree
Pada antarmuka ini belum dikatakan memenuhi prinsip ini. Walaupun tampilan awalnya langsung membawa ke tampilan utama untuk membuat silsilah tetapi kesan positif kurang terlihat pada antarmuka ini.

1415. Trade-Off
Mempertimbangkan baik buruknya penerapan prinsip-prinsip yang saling berlawanan dan mengutamakan suatu prinsip dibandingkan prinsip yang lain, jika diperlukan.

Genealogy-J
                Antarmuka ini lebih cendrung menekan prinsip enak dipandang dan konsistensi.
Simple Family Tree
                Antarmuka ini lebih menekankan prinsip kesederhanaan yg justru sangat bertentangan dengan program pembanding “Genealogy-J”.

Kesimpulan
Dari dua buah contoh antarmuka yang sudah dibahas berdasarkan 14 prinsip umum perancangan antarmuka pengguna, dapat kita  simpulkan bahwa :
  • masing-masing antarmuka punya kelebihan dan kekurangan.
  • Kedua antarmuka tersebut masih butuh pengembangan lebih lanjut.
  • Tidak selamanya suatu antar muka memenuhi seluruh prinsip karena dari sekian banyak prinsip beberapa diantaranya saling bertolak belakang.

Minggu, 17 April 2011

TUGAS 3 MULTIMEDIA : PENGUJIAN KUALITAS SUARA


PRATIKUM MULTIMEDIA 2
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
1. Tujuan
Untuk membandingkan kualitas audio berdasarkan Bit Depth, Sample Rate dan Bit Rate.

2. Teori singkat
  • Sound
Suara atau audio adalah getaran udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut dengan frekwensi suara atau freuensi audio. Frekuensi audio berada diantara 20 Hz sd 20 KHz. Karakteristik suara ditentukan antara lain oleh freekuensi, amplitudo dan durasi.
Ada dua jenis audio yaitu audio analog dan audio digital. Audio analog adalah pengolahan suara asli (akustik ) melalui peralatan elektronik analog sedangkan audio digital adalah suara yang melalui pengolahan secara digital melalui komputer.
  • Format Sound
1. MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

2.AIF

Ekstensi nama file: .aiff, .aif, .aifc

File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah
uncomressed code pulse modulation (PCM), namun ada juga varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF, AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.



3. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
4. WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.
5. WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.'
6. SES
Jenis file SES terutama terkait dengan 'Audition' oleh Adobe Systems Incorporated. Adobe Audition (dulu Cool Edit Pro) adalah editor audio digital program komputer yang menampilkan kedua multitrack, campuran non-destruktif / mengedit lingkungan dan melihat gelombang destruktif-pendekatan editing. Jenis file yang digunakan untuk diproduksi oleh Cool Edit (program shareware) sebelum Adobe membeli mereka keluar pada tahun 2003. File ini mirip dengan playlist dalam yang mengandung meta informasi tentang sesi tetapi tidak ada suara yang sebenarnya. Untuk menyimpan proyek multitrack Anda sebagai WAV atau.. MP3, buka File, lalu pilih Simpan mixdown As.
  1. MP3: MPEG 1 Audio Layer 3, format lossy audio codec yang paling umum sekarang. Meskipun tumpukan permasalahan paten, MP3 masih sangat populer. Siapa sih sekarang yang tidak memiliki file MP3?
  2. Vorbis: Format lossy yang free dan open source, digunakan lebih sering di game PC seperti Unreal Tournament 3. Penggemar FOSS, seperti banyak pengguna Linux, pasti akan melihat banyak format ini.
  3. AAC: Advanced Audio Coding, sebuah format standar yang sekarang digunakan dengan video MPEG4. Ini sangat didukung karena kompatibilitas dengan DRM (misalnya Apple Fairplay), pengembangan dari mp3, dan karena tidak diperlukan lisensi untuk streaming atau mendistribusikan konten dalam format ini. Penggemar Apple mungkin akan memiliki banyak file AAC.
  4. WMA: Windows Media Audio, format audio lossy Microsoft. Ini dikembangkan dan digunakan untuk menghindari masalah lisensi dengan format MP3, tetapi karena perbaikan besar dan kompatibilitas DRM, serta implementasi lossless, format ini masih ada. Format ini sangat populer sebelum iTunes menjadi juara musik DRM.
  • Kualitas sound
kualitas suara ditentukan oleh bit rate dan sample rate.bahwa semakin tinggi bit rate dan sample rate maka kualitas suara akan semakin bagus.
  • Bit Depth
Disamping Sample Rate, Kualitas Audio juga ditentukan oleh Bit Depth. Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara.Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar.
  • Sample Rate
  1. Intel core2 duo T5250 1,5 GHz,
  2. In-Built 1.3 MegaPixel webcam
  3. Windows Vista Home Basic
  4. 80GB Hard Disk Drive
  5. Intel Extheme Graphics
  6. DVD Super Multi Drive
  7. 56K Modem,10/100 Network Card Reader
  8. Harman Kardon Sound Surround Technonlogy
  9. Beratnya 2.26KG

  • SOFTWARE

ADOBE AUDITION 2.0 mempunyai spesifikasi untuk instalasi :
  • Microsoft Windows XP Professional SP2 or later, Microsoft Windows XP Home Edition SP2 or later, Microsoft Windows Vista Business (32/64 bits), Microsoft Windows Vista Home Premium (32/64 bits), Microsoft Windows Vista Home Basic (32/64 bits), Microsoft Windows Vista Enterprise (32/64 bits), Microsoft Windows Vista Ultimate (32/64 bits)
  • Intel® Pentium® 4 (1.4GHz for DV, 3.4GHz for HDV); Intel Centrino®; Intel Xeon® (dual Xeon 2.8GHz processors for HD); or Intel Core™ Duo or compatible processor (SSE2-enabled processor required for AMD systems)
  • 10GB of available hard-disk space (when used with Loopology DVD)
  • 1,280x900 monitor resolution with 32-bit video card and 16MB of VRAM
  • DVD drive required for installation
  • Microsoft DirectX or ASIO compatible sound card
  • QuickTime 7.0 required to use QuickTime features

3. Langkah Kerja


Mengganti Sample rate dan Bit Dept
  • Buka Adobe Audition
  • Import File Sound
  • Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut
  • Buat Sesion baru : File – New
  • Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate sesuai dengan yang dibutuhkan
  • Copy File sumber ke sesion baru
  • Simpan file dengan nama lain ( File – Save As)
  • Lakukan berulang sesuai dengan tabel
Menganti Bit Rate
  • Import File Sound
  • Drag And Drop file sound ke Window Edit atau klik ganda file tersebut
  • Buat Sesion baru : File – New
  • Copy File sumber ke sesion baru
  • Simpan dengan nama lain
  • Pada jendela Save As Klik tombbol Option – Advatage , Pilih nilai yang diperlukan.
  • Klik Ok
  • Lakukan berulang sesuai dengan tabel

4. Tabel Pengujian

  • tabel perbandingan suara berdasarkan sampel rate 





 
  • tabel perbandingan kualitas suara berdasarkan bit depth


  •  tabel perbandingan kualitas suara berdasarkan bit rate





5.      Hasil dan Pembahasan

Dari percobaan pertama, kedua dan ketiga menunjukan kesamaan yang sama jika semakin tinggi bit rate, bit depth, sample rate. Maka suara yang didengar akan semakin bagus, sebaliknya jika ketiganya rendah maka suara yang didengar kurang enak didengar. Dari percobaan diatas yang tidak bisa dikonvert karena format type dari keluaran terutama pada perbandingan pada bit rate . ada sewaktu-waktu bit rate tak sesuai dengan sample rate nya... karena bit rate pada sample rate ada yang tidak support. sesuai tabel diatas.


6. Kesimpulan


Pada percobaan pertama Membandingkan berdasarkan Bit Dept . dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit depth dari sebuah sound maka suara itu semakin bagus sebaliknya jika big dept itu rendah maka ada noise (suara berisik) yang terdengar.
Pada percobaan kedua membandingkan kualitas suara berdasarkan sample rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sample rate maka kulitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika sample rate itu semakin rendah maka kualitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
Pada percobaan ketiga membandingkan kualitas suara berdasarkan bit rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit rate maka kualitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika bit rate itu semakin rendah maka kulitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.